ASANEWS, SIDRAP — Perum Bulog mencatat capaian serapan gabah secara nasional telah mencapai 3 juta ton. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) berkontribusi sekitar 131 ribu ton setara gabah.
Hal itu diungkapkan Wakil Pimpinan Cabang (WaPincab) Bulog Sidrap, Heri Susianto, saat ditemui di kantornya, di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Selasa (9/9/2025).
“Untuk di Sidrap, dari target 3 juta ton secara nasional, realisasi serapan kurang lebih 131 ribu ton setara gabah. Kapasitas gudang induk kami yang berkapasitas 30 ribu ton saat ini sudah penuh, sehingga kami juga menggunakan gudang mitra dan gudang sewa, termasuk di Makassar,” jelas Heri.
Menurutnya, harga gabah di tingkat petani saat ini berada pada kisaran Rp6.800 per kilogram, lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan Rp6.500 per kilogram.
“Harga di petani sudah sangat bagus. Namun, Bulog tetap akan melakukan serapan melalui skema komersial agar harga tetap stabil dan petani tetap terlindungi,” tambahnya.
Heri mengakui, serapan gabah di Musim Tanam (MT) I lebih besar dibanding MT II. Hal ini dipengaruhi produktivitas panen yang lebih tinggi pada MT I. Meski demikian, Bulog memastikan tetap akan menyerap gabah petani pada musim panen kedua.
Saat ini, stok beras Bulog Sidrap mencapai 70 ribu ton. Stok tersebut tersimpan di gudang induk maupun gudang sewa dan mitra. “Untuk perawatan rutin, baik bulanan maupun triwulanan, selalu kami lakukan demi menjaga kualitas beras,” ungkap Heri.
Ia menambahkan, stok beras Bulog bersifat nasional. Jika ada daerah lain yang membutuhkan, pasokan dari Sidrap bisa dipindahkan. “Saat ini, kami sedang menyalurkan beras ke Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Papua dengan total sekitar 3.000 ton. Pengiriman ini akan terus berjalan sesuai permintaan daerah lain,” jelasnya.
Heri berharap, upaya penyerapan dan distribusi beras tersebut dapat menjaga stabilisasi harga sekaligus menjamin ketersediaan beras di masyarakat.