Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dibuka Wakil Bupati, WKS Kembali Bangkit, Dorong Pelestarian Seni dan Budaya Lokal Sidrap

Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:47 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-23T04:47:54Z

 



ASANEWS, SIDRAP– Wadah Kreatif Seni (WKS) menggelar kegiatan Festival Seni dan Budaya se-Kabupaten Sidrap di Taman Usman Isa, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Sidenreng Rappang Nurkanaah.


Kegiatan ini dibuka dengan penampilan seni tari kreasi oleh Siswi MTS Negeri 2 Sidrap, yang dimotori oleh Ayu Zahra Salsabila Putri Anggota DPRD Sidrap H. Bahrul Appas. 



Kegiatan ini turut dihadiri Dandim 1420 Sidrap Letkol Inf Awaloeddin, Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong, Camat Maritengngae yang diwakili Lurah Pangkajene Iwan Darmawan, Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Organisasi Setda Sidrap Andi Mappaiwang, serta perwakilan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga. 


Turut hadir pula Kapolsek Maritengngae IPTU Irwansyah, Sekretaris TP PKK Sidrap, Staf Ahli PKK, dan Ketua Pokja PKK Kabupaten Sidrap.


Ketua Wadah Kreatif Seni (WKS) Sidrap, Kutianti D, mengungkapkan bahwa kegiatan Festival Seni dan Budaya se-Kabupaten Sidrap kali ini digelar selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (23–25 Oktober 2025). Berbagai lomba turut mewarnai acara tersebut, antara lain lomba fashion, debat pelajar, nyanyi solo, mewarnai tingkat SD, serta tari kreasi.


Kutianti menjelaskan, WKS telah terbentuk sejak 25 tahun silam, tepatnya ketika dirinya dan teman-temannya masih duduk di bangku SMA.


“Waktu itu, Bapak Bupati H. Syaharuddin Alrif adalah kakak kelas kami. Awalnya, WKS merupakan organisasi yang bergerak di bidang modeling. Namun, seiring waktu kami melihat bahwa seni dan budaya perlu dikembangkan oleh banyak pihak. Karena itu, kami ingin turut andil di dalamnya,” ungkapnya.


Kutianti menambahkan, WKS sempat mengalami masa vakum atau mati suri selama kurang lebih 10 hingga 15 tahun. Terakhir kali WKS mengadakan kegiatan besar terjadi pada medio tahun 2012.


“Sekarang kami kembali bangkit dan berkumpul. Salah satu tujuan kami adalah ikut mendorong agar seni dan budaya di Kabupaten Sidrap tetap terjaga,” ujarnya.


Menurutnya, keprihatinan muncul karena seni tradisional kini mulai memudar. Hal ini terlihat dari minimnya peserta pada lomba-lomba seni tradisional, seperti lomba simponi kecapi dan osong, yang sebenarnya menjadi unggulan WKS.


“Artinya, minat terhadap seni budaya lokal mulai berkurang, tergerus oleh modernisasi. Melalui kegiatan ini, kami berupaya menumbuhkan kembali kecintaan terhadap seni tradisional. Kami bersyukur mendapat dukungan dari pemerintah dan para sponsor,” jelasnya.


Ia menegaskan, meskipun peminat seni tradisional masih minim, WKS tidak akan menyerah.


“Ini adalah langkah awal kami, dan Insya Allah kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan. Dengan begitu, masyarakat bisa mempersiapkan diri sejak dini untuk berpartisipasi di tahun berikutnya,” tutup Kutianti.


Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sidrap Hj. Nurkanaah menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan tersebut.



“Wadah Kreasi Seni di Kabupaten Sidenreng Rappang kini hidup kembali. Wadah ini sebenarnya sudah lama ada, namun sempat mati suri beberapa tahun. Alhamdulillah, kini dapat kembali digerakkan oleh WKS. Pemerintah Kabupaten Sidrap menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya festival seni dan budaya ini,” ujarnya.


Lebih lanjut, Nurkanaah berharap kegiatan seni dan budaya di Sidrap terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya menjaga identitas dan warisan budaya daerah.


“Kegiatan seni dan budaya merupakan hal yang harus terus ditumbuh kembangkan sejak dini untuk menjaga budaya kita — mulai dari bahasa, aksara Bugis-Makassar (huruf Lontara), permainan tradisional, hingga kearifan lokal, termasuk seni kecapi,” jelasnya.


Ia juga menegaskan pentingnya pembinaan bagi para peserta yang berpotensi untuk terus mengembangkan bakat mereka.


“Selamat kepada WKS Sidrap yang telah tumbuh kembali. Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Hasil seleksi nantinya agar ditindaklanjuti dengan pelatihan dan pembinaan. Rangkul mereka agar dapat terus berperan dalam mengembangkan seni dan budaya daerah kita,” pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update