ASANEWS, SIDRAP -- Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang, Prof Dr H Jamaluddin Ahmad S. Sos., M.Si, mengaku optimis jika pelaksanaan Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII Pesantren Muhammadiyah, se Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Bumi Nene Mallomo akan berdampak positif.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Jamal saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya. Jumat (12/9). Menurutnya, oleh oknum tertentu, Sidrap sudah lama menyandang atau dilabeli dengan nama atau gelar yang berkonotasi negatif.
“ Kita Berharap dengan datangnya para penghafal Al Qur’an, begitupula dengan kehadiran para santri dari 24 Kabupaten Kota, keberkahan dapat melimpah di hamparan Bumi Nene Mallomo. Setidaknya khalayak dapat mengangkat memori lama, bahwa Kabupaten Sidrap adalah lumbung para cendikiawan,” jelas pria yang akrab disapa Prof Jal tersebut.
Tak hanya itu Prof Jal juga mengatakan bahwa kesuksesan kemah santri ini juga tentunya akan menjadi barometer pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang akan digelar di Sidrap mendatang.
“ Kita masih menunggu hasil keputusan muktamar di Medan, Apakah muswil Muhammadiyah Sulsel dilaksanakan akhir 2027 atau awal 2028 mendatang. jika demikian adanya tentu kemah tahfidz dan bahasa pesantren ini, menjadi pelecut bagi warga Muhammadiyah untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Tolak ukurnya dari sini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan dilaksanakan kemah tahfidz tersebut tentu para santri akan bertemu dengan kalangan santri lainnya dari berbagai tempat. “ Saya kira para santri hari ini tidak seharusnya hanya asyik dengan dunia sendiri, namun santri sudah harus melek dengan perkembangan teknologi, termasuk bersosialisasi dengan sejumlah kalangan khususnya di luar pesantren,” ujarnya.
Informasi lainnya, Hingga saat ini, konfirmasi kehadiran telah disampaikan dari berbagai pesantren besar Muhammadiyah di Sulsel. Di antaranya Muhammadiyah Boarding School (MBS) Awwalul Islam Makassar, Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng, Pesantren Muhammadiyah Hizbul Wathan Belapunranga Gowa, Ma’had Fathul Mu’in Tahfidzul Qur’an Muhammadiyah Cabang Makassar, serta Pesantren Darul Fallah Unismuh Makassar Bissoloro Gowa. Dari wilayah utara, Pesantren Modern Muhammadiyah (MBS) Kota Palopo dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Enrekang juga dipastikan ikut serta.
Dari kalangan pesantren putri dan Aisyiyah, tercatat partisipasi Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, Aisyiyah Boarding School (ABS) Pinrang, PPQ Darul Huffazh Al-Muqarrabin Muhammadiyah Sabbangparu Wajo, dan Istana Tahfizh El-Hasany Pas ‘Aisyiyah Sidrap. Kehadiran mereka memperkuat nuansa peran santri putri dalam gerakan tahfidz dan literasi bahasa.
Sementara itu, jajaran pesantren Muhammadiyah lainnya yang sudah siap berpartisipasi adalah Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Cece Enrekang, Pesantren Al-Mujahidin Muhammadiyah Jauhpandang Wajo, Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar, SMP Unismuh Makassar, Pesantren Pembangunan Muhammadiyah Tana Toraja, Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo Luwu Utara, Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balassuka, Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Rappang Sidrap, serta Dauroh Tahfidz Kader KH. Ahmad Dahlan SMP Muhammadiyah Belawa.(*)