SIDRAP, PIJARNEWS.COM--Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan pembelajaran berbasis produksi (Production Based Education), mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) melaksanakan praktikum mandiri pada mata kuliah Bakery dan Pastry.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis mahasiswa sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui kegiatan produktif yang berorientasi pada hasil nyata.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa yang tergabung dalam beberapa kelompok belajar bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses produksi. Salah satu kelompok yang dipimpin oleh Fauziah selaku ketua tim mahasiswa berhasil melaksanakan praktikum mandiri pembuatan berbagai jenis kue dan roti yang dikemas menjadi produk snack box.
Proses tersebut meliputi perencanaan resep, pengolahan bahan, teknik pemanggangan, pengemasan, hingga penyajian produk dengan memperhatikan standar kebersihan dan estetika.
Menariknya, hasil produksi mahasiswa tidak hanya menjadi bagian dari penilaian praktikum, tetapi juga disajikan dalam kegiatan Tes Substantif Calon Guru PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang berlangsung di lingkungan kampus UMS Rappang.
Kegiatan ini menjadi bentuk penerapan nyata konsep Production Based Education, di mana hasil belajar mahasiswa langsung memberikan manfaat bagi kegiatan institusional dan bernilai ekonomi.
Kaprodi Seni Kuliner, Damayanti Trisnasari, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa penerapan Production Based Education di Prodi Seni Kuliner merupakan langkah strategis dalam penguatan unit produksi menuju Teaching Factory.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar praktik kuliner, tetapi juga mengelola proses produksi secara mandiri dan profesional. Ini menjadi pondasi awal bagi terbentuknya teaching factory, di mana kegiatan belajar dan produksi dapat berjalan secara terpadu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Damayanti menambahkan bahwa pendekatan ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara kontekstual, mendekati situasi kerja sesungguhnya. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam bentuk produk yang memiliki nilai jual dan daya saing di pasar.
Sementara itu, Fauziah selaku ketua tim mahasiswa mengungkapkan rasa bangganya atas kesempatan mengikuti praktikum berbasis produksi ini. “Kami belajar bagaimana bekerja dalam tim, mengatur waktu, dan menjaga kualitas produk. Pengalaman ini membuat kami semakin siap menghadapi dunia kerja maupun membuka usaha mandiri di bidang kuliner,” tuturnya.
Melalui kegiatan praktikum mandiri berbasis produksi ini, Program Studi Seni Kuliner UMS Rappang terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pembelajaran vokasi yang produktif, inovatif, dan berorientasi pada dunia industri. Langkah ini diharapkan menjadi pijakan kuat menuju terwujudnya Teaching Factory Seni Kuliner UMS Rappang yang unggul dan berdaya saing.
