ASANEWS, TAIWAN--Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) melaksanakan monitoring hari pertama Program Magang Internasional yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Pada kegiatan ini, Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Pd., menegaskan bahwa esensi utama pelaksanaan magang internasional adalah membentuk growth mindset serta memperluas wawasan profesional mahasiswa melalui pengalaman praktik nyata.
Salah satu lokasi magang mahasiswa adalah River Forest Leisure Farm, sebuah kawasan wisata edukasi yang terletak di Dongshan Township, Yilan County, Taiwan. Tempat ini memiliki beragam unit usaha, mulai dari kebun binatang mini, restoran, hotel, hingga budidaya perikanan. Mahasiswa UMS Rappang ditempatkan di beberapa sektor berbeda sesuai kebutuhan dan kompetensi.
Sebagian mahasiswa ditugaskan merawat hewan di kebun binatang, seperti pemberian pakan, kebersihan kandang, serta observasi perilaku hewan. Ada pula mahasiswa yang bekerja pada sektor budidaya perikanan, termasuk menjaga kualitas air, memantau perkembangan ikan, dan membantu proses pemeliharaan. Sementara itu, mahasiswa lainnya ditempatkan di restoran untuk mempelajari pelayanan, manajemen dapur, dan alur operasional berbasis standar industri.
Monitoring ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman mahasiswa mengenai esensi program magang praktik kerja industri dan sekaligus mempererat kerja sama antara UMS Rappang dengan mitra internasional, termasuk River Forest Leisure Farm.
Dalam arahannya, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad menyampaikan pesan inti bahwa magang internasional harus dimaknai sebagai proses pengembangan pola pikir, bukan sekadar pengalaman kerja.
“Esensi dari program ini adalah membentuk pola pikir mahasiswa untuk banyak mengambil pengalaman praktik baik, terutama dalam manajemen bisnis, inovasi, dan kreativitas. Semua itu nantinya dapat dijadikan referensi penting bagi masa depan mereka,” tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan sistem kerja berbasis SOP, yang tidak hanya menuntut penyelesaian tugas, tetapi juga penguasaan proses kerja yang profesional, sistematis, dan konsisten.
Koordinator Program Magang Internasional menyampaikan bahwa evaluasi pada hari pertama memeriksa aspek adaptasi, kedisiplinan, penyelesaian tugas awal, serta kenyamanan mahasiswa di lingkungan kerja masing-masing. Mahasiswa melaporkan bahwa kegiatan yang mereka jalankan sangat menantang namun memberikan wawasan baru terkait profesionalisme global dan budaya kerja di Taiwan.
Program Magang Internasional UMS Rappang tahun ini melibatkan sejumlah industri di berbagai sektor, dengan harapan dapat memperkuat kompetensi global mahasiswa serta memperluas jejaring kerja sama kampus.
Menutup kegiatan monitoring, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad kembali mengingatkan bahwa keberhasilan magang sangat bergantung pada kesiapan mental mahasiswa.
“Jadikan ini sebagai sarana velajar, jika growth mindset tertanam dengan baik, maka seluruh pengalaman di luar negeri ini akan menjadi modal besar dalam membangun karier dan masa depan,” ujarnya.
