Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penjurian Bonsai di Pamnas Sidrap Rampung, Tim Juri Harga Bonsai Relatif, Tapi Ada yang Tawar Rp. 1 M

Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:55 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-06T06:44:51Z

 

Proses Penancapan Bendera Pamnas Bonsai Sipakario 2.

ASANEWS, SIDRAP — Tahap penjurian dalam Kontes dan Pameran Bonsai Sipakario 2 yang digelar oleh PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Sidrap resmi berakhir. Kegiatan berlangsung di Monumen Ganggawa, Kecamatan Maritengngae, dan ditutup dengan penancapan bendera pada Selasa malam, 5 Agustus 2025.


Bendera yang ditancapkan terdiri dari dua warna, yakni merah dan hijau. Masing-masing warna memiliki makna berbeda dalam sistem penilaian bonsai. Meski begitu, tidak semua bonsai mendapatkan bendera. Namun, hal tersebut tidak serta-merta berarti bonsai tersebut tidak bernilai.


Koordinator tim juri, Muhammad Umar Hasan, menjelaskan bahwa penilaian bonsai mengacu pada empat kolom dalam standar PPBI, yaitu, Penampilan,

Gerak Dasar, Keserasian, dan kematangan.


"Setiap aspek memiliki nilai maksimal 90 poin. Berdasarkan hasil akhir, bonsai akan mendapatkan predikat ‘Cukup’, ‘Baik’, atau ‘Baik Sekali’. Bendera merah menandakan predikat ‘Baik Sekali’, bendera hijau untuk ‘Baik’, sementara yang tidak memperoleh bendera dinilai dalam kategori ‘Cukup’," jelasnya.


Selain itu, juga dilakukan penilaian "Besten", yaitu memilih 10 bonsai terbaik dari masing-masing kategori.


Muhammad Umar Hasan yang telah dua kali menjadi juri di Sidrap—yakni pada Sipakario 1 dan Sipakario 2—menilai bahwa perkembangan bonsai di daerah ini sangat menggembirakan, terutama dalam hal pemahaman terhadap seni bonsai.


"Kalau dulu, pemahaman tentang bonsai masih terbatas. Sekarang progresnya luar biasa. Pengetahuan dan kualitas karya bonsai di Sidrap semakin baik," ujarnya.


Ia menambahkan bahwa harga bonsai bersifat relatif. Tidak ada standar baku, karena sangat tergantung pada pemahaman pembeli terhadap nilai seni dan kualitasnya.


"Contohnya, bonsai yang semula dibeli Rp400 juta, setelah menang kontes dalam pameran Aspak, langsung ada yang menawar Rp1 miliar. Nilai kontes jelas berpengaruh terhadap harga jualnya," tambah Umar.


Ia juga berharap para pegiat bonsai di Sidrap terus berkembang dan tidak mudah menyerah, karena merawat bonsai adalah proses panjang yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. “Bonsai bukan sekadar tanaman, tapi ada nilai seni yang tinggi di dalamnya,” tegasnya.


Terkait struktur penjurian, Umar menjelaskan bahwa di PPBI Nasional hanya terdapat 10 orang Dewan Juri, dengan tingkatan Madya hingga Utama. Sementara itu, jumlah juri secara keseluruhan mencapai 70 orang. Umar sendiri merupakan Wakil Ketua Dewan Juri Nasional yang telah memiliki sertifikasi resmi.


Sementara itu, para peserta menyambut baik hasil penjurian. Mereka yang mendapatkan bendera, baik merah maupun hijau, merasa bangga atas pengakuan tersebut. Namun, tidak ada pula peserta yang sebelumnya pernah masuk 10 besar atau menjadi juara, kini hanya meraih bendera.


Sebelumnya ada bonsainya yang masuk 10 besar pada Sipakario 1, di Sipakario 2 kali ini hanya memperoleh bendera. Saat itu ikut di kelas Pratama memeperoleh Besten, namun saat ini hanya mendapat bendera karena sudah naik ke kelas Madya. Sehingga persaingannya lebih berat. 


Usai penjurian rencananya akan dijadwalkan pembukaan kegiatan pameran bonsai oleh Bupati Sidrap Sayaharuddin Alrif, kegiatan pameran ini dijadwalkan berakhir hingga tanggal 9 Agustus mendatang. 

×
Berita Terbaru Update